Selasa, Juni 02, 2009

Terbongkarnya Tabir Hantu Sinai

Pendaratan pesawat Mig-25 Belenko di Bandara Hokodate adalah merupakan babak baru kehidupan Belenko. Sementara itu bagi dunia barat seolah mendapat durian runtuh. Mysteri hantu sinai yang selama ini menjadi tandatanya besar bagi pihak AS kini ada didepan mata.

Uni Sovyet melakukan unjuk kekuatan armada AL dan AU sebagai bentuk kampanye agar Belenko dikembalikan ke Uni Sovyet. Suaka politik yg diminta Belenko segera disetujui oleh Presiden AS Gerard Ford. Belenko segera diterbangkan ke AS. Kini yang terjadi Jepang, AS dan Uni Sovyet dicekam ketegangan. Uni Sovyet menuduh bahwa aksi pembelotan Belenko karena bujuk rayu pihak barat dan akhirnya memaksa Barat agar dipertemukan dengan Belenko untuk mengklarifikasi.

Pertemuan disetujui, pejabat KGB di pertemukan dengan Belenko. Namun betapa berangnya mereka mendengar jawaban Belenko bahwa aksi yang  dilakukannya merupakan keinginan sendiri, dan merupakan cermin ketidakpuasannya terhadap system politik Uni Sovyet. 

Hantu Sinai Di bedah 

Uni sovyet meminta agar MiG-25 dikembalikan utuh. Namun diam-diam Jepang dan AS tidak melepaskan kesempatan yang ada begitu saja. Mig-25 dipotong-potong dan diterbangkan ke Pangkalan Hyakuri kemudian dipelajari system teknologinya.


Lebih dua bulan MiG tersebut dikuliti oleh pakar-pakar AS setelah puas baru dikembalikan ke Sovyet dalam keadaan cerai-berai.Hasil penelitian terhadap MiG-25 menunjukkan hasil kesimpulan yang jauh berbeda dengan perkiraan sebelumnya tentang MiG-25. Secara umum menurut para ahli barat F-4, F-15 dan F-16 masih lebih unggul teknologinya.

Sedangkan mengenai MiG-25 di gunung Sinai yang tertangkap radar mencapai mach 3.2 ternyata hanya memiliki kecepatan Mach 2.5 -2.8 . Lebih dari itu pesawat akan hancur terbakar. Ternyata setelah kabur dengan kecepatan maksimal dan dikejar rudal sparrow, MiG-25 cepat-cepat mendarat di Mesir karena kerusakan hebat pada mesin.


Belenko yang mendapatkan suaka politik dapat menjalani hidup makmur di AS. Sedangkan Uni Sovyet hingga saat ini menganggap Ivanovich Viktor Belenko sebagai penghianat bangsa.