Selasa, Mei 12, 2009

Carlos Norman Hathcock II (bagian 3)


Keduanya segera menembak para prajurit yang mencoba melongokkan kepalanya yang ingin melihat asal tembakan. Shingga membuat para perwira yang tersisa panik dan berlarian menuju kali namun Carlos keburu menghabisi mereka. Tanpa pemimpin, tanpa senapan mesin dan tanpa radio prajurit vietnam utara tersebut terjepit.

Di radio Carlos menolak pengiriman pasukan bantuan Marinir untuk menghabisi mereka karena menurut mereka hanya akan mengakibatkan jatuhnya korban di pihak Marinir. Waktu malam tiba artilery terus menerus menyinari pertempuran dengan tembakan lampu suar (flare). Carlos dan Johnny terus secara bergantian berjaga dan berpindah posisi agar musuh tidak dapat menembak mereka dan mencegah pasukan musuh lolos.

Keesokan harinya sekitar jam 10 pagi, delapan prajurit menyerbu deretan pepohonan dimana kedua marinir tersebut bersembunyi (jarak kira-kira 600 meter). Namun hanya satu orang yang berhasil kembali ketanggul. Pada malam kedua kabut turun menyelubungi sawah. Saat itu pasukan Vietnam Utara hanya tinggal 65 orang namun kesempatan itu disia-siakan. Keesokan harinya lima orang tentara vietnam utara menyerbu kembali deretan pepohonan tempat kedua Marinir berada sambil memberondongkan senjata AK-47 namun kelima prajurit tersebut tidak pernah dapat mencapai lebih dari 100 meter dari tempat semula. Carlos dan Johnny Burke selalu berpindah tempat bukan hanya untuk membingungkan lawan namun juga menghindari sengatan bau bangkai yang tak tertahankan.

Ketika para musuh beramai-ramai memberondongkan senjatanya kearah posisi persembunyian mereka semula, dengan tenang mereka menembak dua-tiga orang dari posisi mereka yang baru. Sore harinya sekitar 10 orang prajurit nekad berlari kearah sungai namun semuanya tewas. Pada hari kelima hanya lima-enam orang saja yang tertinggal dari 80 orang. Mereka sudah sakit dan hampir mati kelelahan. Kedua marinirpun sudah kelelahan dan kehabisan peluru, makanan dan air. Akhirnya mereka meminta bantuan tembakan meriam untuk menghabisi sisa pasukan musuh. Diakhir cerita hanya seorang sersan bagian perbekalan yang masih hidup. Ia pada mulanya tak percaya kalau pasukannya dihabisi hanya oleh dua orang. Baru setelah mengetahui kalau lawannya adalah Long Tr,ang ia yakin dan percaya.

Tugas Membunuh Jendral Vietnam Utara

"Hanya kamu yang dapat melaksanakan tugas ini dan kesempatan untuk selamat sangat kecil atau tidak sama sekali" demikian ujar komandannya dalam memberikan tugas. Kemudian ia diterbangkan dengan helikopter selama lebih dari satu jam dan diturunkan di tengah hutan lebat. Ia hanya menduga kalau saat itu berada di Laos Kamboja atau Vietnam Utara.Karena ia tidak perlu tahu dan pada saat brifing ia hanya di beri peta tidak bernama, foto udara dan diperintahkan menyusup ke markas divisi tentara vietnam utara untuk membunuh panglimanya.

Carlos berjalan sendiri dalam hutan sampai mencapai suatu tempat terbuka seperti dalam peta. Ia bersembunyi di tepi hutan dan mempelajari situasi sasaran. Markas divisi berada diantara pepohonan kelapa bekas perkebunan zaman kolonial prancis. Rumah yang dijadikan kantor dan tempat tinggal sang Jendral cukup lebar, berpintu dan jendela besar serta tebal.

Markas tersebut dikelilingi lapangan terbuka yang luas dan di tumbuhi alang-alang. Pada lokasi strategis terdapat kubu senapan yang di kamuflase dengan baik untuk menghindari serangan udara. Tempat ini dipenuhi dengan prajurit Vietnam Utara.  Dari persembunyiannya Carlos dapat melihat patroli datang dan pergi mengelilingi lapangan dan hutan disekelilingnya.

Cara satu-satunya bagi Carlos untuk membunuh sang jendral adalah dengan melintasi lapangan terbuka sampai mencapai paling sedikit 1000 meter dari sasaran. Ia menunggu sampai malam untuk memulai pekerjaannya. Malam harinya ia membuka bulu putih dari topi hutannya dan memasang kamuflase pada badan dan senjata. Kemudian ia mulai merayap maju dalam posisi miring menggunakan satu tangan. Satu kaki dan tangan satunya mendekap Remington 700. Tiap saat ia hanya merayap maju satu inci.Setiap kali bergerak maju, ia berhenti untuk menegakkan kembali setiap rumput.yang di rubuhkannya(bersambung).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar