Sniper adalah salah satu pekerjaan yang paling prestigius dalam lingkungan angkatan bersenjata. Panjangnya jenjang latihan disiplin atas rutinitas yang monoton merupakan salah satu momok dan sandungan yang utama bagi setiap calon yang akan diseleksi menjadi seorang sniper.
Dibutuhkan kematangan jiwa juga perhitungan matematis yang luar biasa guna menterjemahkan trajektori sebutir peluru. Proses sniping tidak semudah seperti yang dikira kebanyakan orang. Ketepatan dalam menembak sasaran tidak selalu dapat diterjemahkan sebagai bakat untuk menjadi seorang sniper.
Mengirimkan satu butir pelor sebesar kira-kira satu ruas ujung jari kelingking memerlukan proses litany yang luar biasa panjang. Dari mulai mencermati laporan Intel, perencanaan sasaran dan posisi menembak. Elevasi, waktu, cuaca, kaliber senapan, scope, serta munisi yang cocok.Susahnya lagi adalah selalu bersifat fluid. Alias selalu bergerak sesuai perubahan lapangan. Itu sebabnya dua orang sniper selalu merupakan komandan bagi masing masing team secara bergantian. Demikian pula menggotong barang senjata dan peralatan lainnya. Untuk deep strike atau yang sering disebut LRP (Long range patrol). Yang satu ini adalah pekerjaan yang paling membosankan dan paling melelahkan. Bayangkan anda menunggu dan menunggu sasaran dan event yang tepat untuk mendapat peluang yang klasik eksak. Disamping constant surveillances agar anda dapat mempertahankan posisi tembak. Karena bagaimanapun hebatnya sniper selalu mempunyai masalah yang akut dalam mempertahanan dirinya. Walau hal tersebut kecil kemungkinannya akibat kamuflase yang dikenakan. Bagaimanapun jika terjadi breach maka posisinya terancam.
Dibawah adalah salah satu contoh Prosesi Litani Sniping, mungkin dapat dijadikan perbandingan referensi. Terbagi dalam tiga phase yaitu: Planning phase, movement phase, dan Targeting phase. Masing masing fase dapat berubah secara dinamik sesuai dengan keadaan lapangan. Saat planning dan movement, tugas seorang spotter lebih dominant hingga akhir ORP (Objective Rally Point), memasuki tahap awal targeting hingga FFP (Final Firing Position) yang dominant adalah sniper.
Dibutuhkan kematangan jiwa juga perhitungan matematis yang luar biasa guna menterjemahkan trajektori sebutir peluru. Proses sniping tidak semudah seperti yang dikira kebanyakan orang. Ketepatan dalam menembak sasaran tidak selalu dapat diterjemahkan sebagai bakat untuk menjadi seorang sniper.
Mengirimkan satu butir pelor sebesar kira-kira satu ruas ujung jari kelingking memerlukan proses litany yang luar biasa panjang. Dari mulai mencermati laporan Intel, perencanaan sasaran dan posisi menembak. Elevasi, waktu, cuaca, kaliber senapan, scope, serta munisi yang cocok.Susahnya lagi adalah selalu bersifat fluid. Alias selalu bergerak sesuai perubahan lapangan. Itu sebabnya dua orang sniper selalu merupakan komandan bagi masing masing team secara bergantian. Demikian pula menggotong barang senjata dan peralatan lainnya. Untuk deep strike atau yang sering disebut LRP (Long range patrol). Yang satu ini adalah pekerjaan yang paling membosankan dan paling melelahkan. Bayangkan anda menunggu dan menunggu sasaran dan event yang tepat untuk mendapat peluang yang klasik eksak. Disamping constant surveillances agar anda dapat mempertahankan posisi tembak. Karena bagaimanapun hebatnya sniper selalu mempunyai masalah yang akut dalam mempertahanan dirinya. Walau hal tersebut kecil kemungkinannya akibat kamuflase yang dikenakan. Bagaimanapun jika terjadi breach maka posisinya terancam.
Dibawah adalah salah satu contoh Prosesi Litani Sniping, mungkin dapat dijadikan perbandingan referensi. Terbagi dalam tiga phase yaitu: Planning phase, movement phase, dan Targeting phase. Masing masing fase dapat berubah secara dinamik sesuai dengan keadaan lapangan. Saat planning dan movement, tugas seorang spotter lebih dominant hingga akhir ORP (Objective Rally Point), memasuki tahap awal targeting hingga FFP (Final Firing Position) yang dominant adalah sniper.
Ada 8 untaian sekuensial dalam proses sniping:
- Warning order
- Target location
- Target description
- Range estimation
- Wind call
- Fire command (coridor sebuah kesempatan tembak adalah 10 detik, jika lebih dari waktu tsb ulangi dari no 4).
- Shot call
- Status and correction if available.
Spotter: "Tango challenged..!" (1. proses identifikasi target)
Spotter: "Sector B, from TRP I right 50 add 50.." (2. lokasi)
Sniper : "Roger, sector B, from TRP I right 50 add 50"
Spotter: "Tango black T-shirt, white headgear, AK on right hand, and wearing shades.." (3. description)
Sniper : "Roger, black T-shirt, white headgear, AK on right hand, and shades"
Sniper: "Tango identified..!"
Sniper: "I make 2 mil crotch to head"
Spotter: "Roger, 2 mil crotch to head" Spotter: "Dial 500 on the gun" (4. range)
Sniper: "Roger, dial 500 on my gun, Indexed !" (konfirmasi no 4, sniper dial onto his optics) Spotter: "Wind from right to left 7 mph, hold 1/4 mil right...SEND IT..!!! (5. Wind call dan 6. Fire command)
Sniper: "Roger, wind from my right to left 7 mph, hold 1/4 mil my right..." lalu DORRR!! kemudian next round.
Sniper: "Broke 1/4 mil my right" (7. Shot/s call)
Spotter: "Center hit, Tango expired and stand by..!" (8. Status )
Sniper: "Roger, center hit and stand by" (and correction if available)
Dialog dan pengambilan keputusan seperti diatas dalam satuan detik.Perbedaan pokok keduanya terletak dari prinsip sniper team, dimana USAr mengadopsi satu perintah satu misi, sedangkan USMC adalah satu perintah terhadap single atau multiple misi. Tidak setiap USAr adalah marksman seperti detasemen perbekalan, motorpool dll, sebaliknya setiap anggota USMC adalah Rifleman (mempunyai marksmanship minimal sharpshooter) baik itu supir truk, adm, orderly/clerk, dokter, pilot dll, karena syarat lulus menjadi basic US Marines adalah Rifleman sebelum dijuruskan kecabangan (MOS) lanjut sesuai bidangnya. Khusus untuk marines sniper harus melalui tahapan: lulus basic Marines dgn kualifikasi minimal sharpshooter, lalu diteruskan dengan Infantry school(MOS 0311), setelah itu dilanjutkan ke Sniper school (MOS 8541), setelah matang baru melanjutkan ke advanced Scout sniper school bagi Long range Scout sniper dengan kualifikasi expert atau hi-expert. USMC Advanced Scout Sniper school berada di Quantico, VA. Percaya atau tidak yang dilatih disini tidak hanya dari Marines tetapi juga dari instansi terkenal lain seperti Ranger, Airborne, SEALs, Delta, SOCCOM, FBI, NSA dan SWAT dari berbagai dept. kepolisian. Mungkin karena sistem marksmanship US Marine yang ditempa selama dua setengah abad dan menghasilkan sniper militer legendaris.
Semper Fi
Posted by: HH. SamosirLabels: military, terrorisme, umum, USA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar